
Kursus Kader Sebagai Langkah Literasi Persiapan Pemilu 2024
PURWOKERTO – PC FATAYAT NU Kabupaten Banyumas mengundang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas untuk memberikan materi Kursus Kader Penyelengaraan Pemilu pada, Sabtu (24/9). Hal ini ditujukan agar perlu adanya literasi untuk pemilih baik penyelenggaraan, pengawasan, dan pelaksanaan dengan harapan besar bahwa seluruh elemen masyarakat mampu berperan aktif dalam setiap tahapan pemilu tanpa dipengaruhi oleh adanya unsur money politik.
Perwakilan dari KPU yang hadir adalah Imam Arif S Ketua KPU Banyumas, Yasum Surya Mentari Divisi Sosdiklih, Parmas dan Sdm, Hanan Wiyoko Divisi Teknis Penyelenggara dan mahasiswa magang.
Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyumas KH Sabar Munanto. “Selamat atas penyelenggaraan Kursus Kader Penyelenggaraan Pemilu, ini merupakan upaya yang strategis sedikit demi sedikit dapat membawa masyarakat dalam kebangkitan bangsa ini.” kata Sabar.
Pemaparan materi kedua disampaikan oleh Ketua KPU Kabupaten Banyumas, Imam Arif S mengenai sekarang ini banyak orang disekitar kita yang memandang demokrasi secara pesimis. Peran perempuan dalam politik sekarang sudah mulai berkembang, dengan menurut data 30% kesempatan perempuan dapat masuk dan berperan langsung dalam dunia politik. Jadi kesetaraan gender dalam dunia politik ini sudah mulai merata.
Imam Arif menambahkan diakhir statement bahwa oligarki dalam politik masih mengakar sampai sekarang. Yang harus dilakukan kita semua bergerak bersama gotong royong, mendudukan orang baik untuk terlibat disana, ketika nama baik politik tercoreng itu karena banyak orang busuk yang masih ada disana. Maka dari itu kita perkuat politik, bersama sama & juga dengan segala optimis pada diri, kita mempunyai kewajiban dalam memperbaiki marwah politik yang sudah lama tercoreng oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Yasum Surya Mentari, selaku Divisi Sosdiklih, Parmas dan Sdm menjelaskan terkait KPU Banyumas dan juga badan ad hoc beserta tugasnya.
Dilanjutkan pada materi terakhir disampaikan Divisi teknis penyelenggaraan, Hanan Wiyoko mengenai kesiapan untuk menjadi penyelenggara dan serba serbi di TPS.
Serta diakhir sesi ada pemberian soal untuk materi dasar, mengenai tata cara pengisian formulir C1. Ini bertujuan agar seluruh kader yang hadir dapat belajar dan mampu menambah pengalamannya sebelum nantinya mereka berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pemilu. (spr)