Puluhan Siswa SMK MuTu Ikuti Simulasi Tungsura KPU Banyumas

PURWOKERTO – Halaman sekolah SMK Muhammadiyah 1 Purwokerto atau SMK MuTu tampak berbeda dari hari-hari biasanya. Di halaman terlihat ada beberapa tenda, meja  dan kursi yang ditata layaknya tempat pemungutan suara (TPS), Rabu (22/12/2021). Halaman juga terlihat ramai dengan kehadiran petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan pemilih.

Ya, pada hari itu diadakan simulasi pemilihan kepala daerah di TPS 01 Desa Mutu. Acara tersebut merupakan puncak kegiatan dari KPU Banyumas Mengajar di SMK Muhammadiyah 1 Purwokerto. Acara diadakan sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Di sela-sela acara diadakan penandatangan kerjasama program KPU Mengajar antara KPU Kabupaten Banyumas dengan SMK Muhammadiyah 1 Purwokerto.

“Hari ini adalah puncak kegiatan KPU Mengajar di SMK Muhammadiyah 1 Purwokerto, dengan ditandatangannya perjanjian kerjasama dan simulasi pemungutan suara,” kata Imam Arif S, Ketua KPU Kabupaten Banyumas.

Ada 13 siswa yang bertugas sebagai KPPS, kemudian saksi, pengawas TPS, pemantau dan linmas. Lalu, siswa yang lain memerankan sebagai pemilih. Acara simulasi turut disaksikan Komisioner dan Sekretaris KPU Banyumas.

“Dengan simulasi ini diharapkan siswa memiliki gambaran tentang bagaimana kerja KPPS. Harapannya nantinya mereka bisa menjadi penyelenggara di tingkat TPS. Hari ini kami berikan gambaran,” kata Hanan Wiyoko, Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu di lokasi acara. 

Persiapan acara ditangani oleh Kasubag Teknis dan Hupmas KPU Banyumas, Tunggul Hamisena dan staf Sarikasih. Kurang lebih persiapan membutuhkan waktu satu pekan dengan dibantu mahasiswa magang dari beberapa kampus di Purwokerto. Briefing juga dilakukan kepada calon KPPS guna mendukung kelancaran tugas saat simulasi. Dua pekan sebelum simulasi juga diberikan kelas teori kepada para siswa.

Petugas menjalankan peran layaknya KPPS sungguhan. Termasuk dilakukan pengecekan suhu dan menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Para petugas disimulasikan menghadapi beberapa persoalan di lapangan, misalnya melayani pemilih disabilitas, pemilih sakit, pemilih tidak membawa undangan (form C6). Selesai pemungutan suara, acara dilanjutkan dengan penghitungan suara. Model simulasi yang dijalankan adalah pemilihan kepala daerah dengan dua orang pasangan calon. 

“Ini menjadi pengalaman yang menarik bagi para siswa belajar mengorganisasikan tempat pemungutan suara,” kata Agus Suyono, Kepala SMK Muhammadiyah 1 Purwokerto. Setelah simulasi selesai, para siswa kemudian berkumpul di aula guna menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama antara KPU Banyumas dan SMK Muhammadiyah 1 Purwokerto. Juga dilakukan pembagian penghargaan bagi siswa berprestasi di Kelas Pemilu. Piagam partisipasi juga diberikan kepada seluruh peserta Kelas Pemilu. (wps_ed red)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 99 Kali.