Diskusi Publik Pilkada 2024 KPU Banyumas Bersama PA GMNI
PURWOKOERTO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas bekerja sama dengan Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Kabupaten Banyumas mengadakan Diskusi Publik bertajuk "Marhaenisme Sebagai Panduan Bernegara dalam Mensukseskan Pilkada 2024". Acara ini digelar di Hetero Space Purwokerto, Rabu, (24-7-2024).
Diskusi Publik dihadiri oleh beberapa narasumber yakni Ketua KPU Kabupaten Banyumas, Rofingatun Khasanah, Guru Besar Unsoed Purwokerto Prof. Dr. Oedjijono, dan Jurnalis Angga Saputra serta dipandu oleh moderator Wakil Kepala Bidang Politik DPC GMNI Purwokerto, Alan Ardhian R.
Diskusi ini dimulai dengan pemaparan materi oleh tiap narasumber, dilanjutkan sesi tanya jawab dan diskusi. Pemateri pertama Prof. Dr. Oedjijono Prof. Dr. Oedjijono menekankan pentingnya partisipasi aktif dari masyarakat, khususnya kaum muda. Beliau menggarisbawahi bahwa asas-asas dalam ideologi Marhaenisme bisa diterapkan dalam kehidupan bernegara, yang meliputi asas radikal revolusioner, machtsvorming, non-kooperasi, masa asih, serta self-help dan self-reliance.
“Grenseng Pemilihan keperlu dinaikkan. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai normal atau lebih pantasnya pemimpin itu seperti apa? Kriterianya yang berakhlak, beriman itu perlu ditanamkan kepada masyarakat. Jadi harus selalu mensosialisasikan untuk mencari pemimpin yang diharapkan oleh masyarakat Banyumas,” jelasnya.
Selanjutnya, Rofingatun Khasanah menyampaikan materi mengenai Tahapan, Program, dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2024.
Rofingatun juga menyampaikan kutipan dari Ir. Soekarno bahwa politik seharusnya berfokus pada penyelamatan dan penyelesaian revolusi Indonesia. Selain itu, ia juga menyoroti peningkatan partisipasi pemilu di Banyumas dari 72% menjadi 82%. Namun, untuk Pilkada ini akan menghadapi tantangan berupa jarak antar TPS yang relatif jauh dan kuota per TPS yang lebih sedikit daripada saat Pemilu 2024 kemarin.
Selain itu, Rofingatun kembali menekankan “Pemimpin harus tahu politik anggaran. Pilihlah pemimpin yang mampu mendengar aspirasi dan suara masyarakat termasuk di wilayah pinggiran dan pemimpin yang marhaenisme, karena saat ini pembangunan di Banyumas masih bersifat kota sentris, belum merata di daerah pinggiran”.
Angga Saputra menambahkan bahwa ada tiga hal utama yang perlu dibenahi di Kabupaten Banyumas yakni tingkat partisipasi pemilu, kolaborasi, dan sikap kritis akan pemerintahan. “Untuk menciptakan pemimpin yang berkualitas membutuhkan masyarakat dengan komitmen yang berkualitas dan pemimpin yang mempunyai relasi yang berkelanjutan. Masyarakat harus mengawal terus dan harus menghindari transaksionalitas.” ujarnya.
Diskusi Publik berlangsung dengan interaktif dan mendapat respon yang positif dari peserta. Sejumlah pertanyaan diskusi juga cukup banyak ditanyakan dan mendapat jawaban yang cukup memuaskan dari setiap narasumber. Dengan adanya diskusi publik ini, diharapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat Banyumas dalam Pilkada 2024 yang akan dilaksanakan pada hari Rabu, 27 November 2024 akan meningkat, sehingga dapat memilih pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan positif bagi daerah mereka. (arn_ed sks)