
Kelas Pemilu KPU Banyumas: Mahasiswa Didorong Jadi Agen Demokrasi
PURWOKERTO, kab-banyumas.kpu.go.id — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas menggelar Kelas Pemilu ke-2 bagi mahasiswa magang mandiri angkatan XXII pada Selasa (8/7/2025) di ruang Media Center KPU. Kelas ini mengangkat tema “PEMILU sebagai Sarana Integrasi Bangsa”, dengan narasumber Ketua KPU Kabupaten Banyumas, Rofingatun Khasanah.
Dalam pemaparannya, Rofingatun menyampaikan bahwa pemilu adalah sarana utama pelaksanaan kedaulatan rakyat. “Pemilu bukan sekedar memilih pemimpin, tapi juga bentuk kontrol masyarakat terhadap kekuasaan,” ujarnya. Mengutip pemikir demokrasi David Beetham. ia menegaskan bahwa demokrasi adalah bentuk kesetaraan politik dalam urusan publik.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Ophie ini juga membahas perjalanan sejarah demokrasi di Indonesia serta berbagai tantangan demokrasi masa kini seperti menguatnya pengaruh militer, munculnya pemimpin populis, melemahnya kelompok kritis, hingga era post-truth dan disinformasi masif. Ia mencontohkan penyebaran isu ijazah palsu yang diviralkan secara berulang sehingga seolah-olah benar hingga membentuk opini publik, padahal tahapan pencalonan dalam pemilu melalui verifikasi ketat. Selain itu, ia juga menyebut demokrasi Indonesia masih menghadapi ketimpangan sosial ekonomi yang cukup besar, serta kecenderungan masyarakat yang lebih mengidolakan figur publik daripada memperkuat tradisi berpikir kritis.
Terkait perkembangan terbaru, Rofingatun menanggapi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 135/PUU-XXII/2024 yang memisahkan antara pemilu nasional dan lokal. “Pemisahan Pemilu dan Pilkada ini menjadi bagian dari perbaikan sistem Pemilu dengan harapan partisipasi pemilih baik di pemilu dan Pikada tetap tinggi. Sebab jika melihat di Banyumas, saat Pemilu tahun 2024 kemarin partisipasi pemilih mencapai 82,5%, namun saat Pilkada turun jadi 69%,” jelasnya. Ia menyebut kejenuhan pemilih menjadi salah satu penyebab menurunnya angka partisipasi pemilih.
Mengakhiri sesi, Rofingatun menyampaikan pentingnya peran generasi muda. “Kalau mahasiswa sudah tidak peduli dengan demokrasi, maka negara ini akan dikelola secara ugal-ugalan,” pesannya. Ia juga mendorong mahasiswa sebagai generasi muda untuk aktif berdiskusi, berorganisasi, dan menjadi pemilih cerdas. Melalui kegiatan ini, KPU berharap mahasiswa magang mampu menjadi agen perubahan dalam menjaga kualitas demokrasi dan pemilu di masa mendatang.(paw_ed sks)