Berita Terkini

133

E-voting Pemilos, KPU Banyumas Ujicoba Aplikasi Siballu

PURWOKERTO – Sarana pembelajaran demokrasi sekaligus pemutungan suara secara voting elektronik (e-voting), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas melakukan ujicoba aplikasi Siballu, Senin (26/9). Siballu kependekan dari Aplikasi Banyumas Belajar Pemilu.   Ujicoba aplikasi dilakukan di acara Pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMK 3 Diponegoro, Kedungbanteng. Aplikasi dikembangkan oleh tim dosen Institut Telekomunikasi Telkom Purwokerto (ITTP). Penjajakan dan pengembangan aplikasi hingga ujicoba membutuhkan waktu empat bulan.   Anggota KPU Kabupaten Banyumas, Hanan Wiyoko yang turut hadir dalam ujicoba melihat antusias siswa dalam menggunakan aplikasi. Untuk kegiatan pemberian suara, para siswa diharapkan telah mendownload aplikasi siballu.com di gadget. Kemudian siswa log in ke laman siballu.com dan memasukan username dan password yang telah dibagikan panitia. Setelah itu mereka bisa masuk ke bilik suara dan memasukan nomor token yang tersedia, dan bisa langsung memilih paslon Ketua OSIS. Bukan kali pertama SMK Diponegoro 3 Kedungbanteng melakukan pemilihan secara online, dua tahun sebelumnya telah diberlakukan website bernama Simpul yang juga dirancang oleh IT Telkom Purwokerto.    “Aplikasi ini nantinya bias digunakan untuk pemilihan ketua OSIS di sekolah lain di Banyumas. Bila memungkinkan bias dilaksanakan secara serentak se-Banyumas,” kata Hanan. Pelaksanaan pemilos secara e-voting ini disambut para siswa dengan antusias. Seorang siswa, Ryan mengatakan, pemilos ini penting dilakukan sebab para siswa nanti akan menjadi pemilih pemula di Pemilu 2024, sehingga dengan dilakukan kegiatan ini siswa mendapat gambaran bagaimana alur pemilihan pada Pemilu sesungguhnya nanti.  Ketua OSIS SMK Diponegoro 3 Prima Aulia Quroto Aini juga menjelaskan persiapan acara ini “Sabtu dan minggu kemarin kita sudah melakukan rapat pleno membahas koordinasi dan persiapan tempat seperti Aula, banner, bilik suara”. Prima juga menjelaskan bahwa website SIbalu sangat praktis digunakan dan memudahkan pemilih.  “Tahun ini pertama kalinya SMK Diponegoro 3 Kedungbanteng melaksanakan Pemilos bekerjasama dengan KPU, perbedaannya amat jelas menurut saya salah satunya yaitu penyediaan bilik suara dan sosialiasi oleh KPU, banyak benefitnya” ujar Ryan.  Ryan juga menambahkan, penggunaan website Sibalu ini sangat membantu mencegah terjadinya pemilih golput dan mengurangi penggunaan kertas.  (apa)  


Selengkapnya
53

Kursus Kader Sebagai Langkah Literasi Persiapan Pemilu 2024

PURWOKERTO – PC FATAYAT NU Kabupaten Banyumas mengundang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas untuk memberikan materi Kursus Kader Penyelengaraan Pemilu pada, Sabtu (24/9). Hal ini ditujukan agar perlu adanya literasi untuk pemilih baik penyelenggaraan, pengawasan, dan pelaksanaan dengan harapan besar bahwa seluruh elemen masyarakat mampu berperan aktif dalam setiap tahapan pemilu tanpa dipengaruhi oleh adanya unsur money politik.  Perwakilan dari KPU yang hadir adalah Imam Arif S Ketua KPU Banyumas, Yasum Surya Mentari Divisi Sosdiklih, Parmas dan Sdm, Hanan Wiyoko Divisi Teknis Penyelenggara dan mahasiswa magang. Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyumas KH Sabar Munanto. “Selamat atas penyelenggaraan Kursus Kader Penyelenggaraan Pemilu, ini merupakan upaya yang strategis sedikit demi sedikit dapat membawa masyarakat dalam kebangkitan bangsa ini.” kata Sabar. Pemaparan materi kedua disampaikan oleh Ketua KPU Kabupaten Banyumas, Imam Arif S mengenai sekarang ini banyak orang disekitar kita yang memandang demokrasi secara pesimis. Peran perempuan dalam politik sekarang sudah mulai berkembang, dengan menurut data 30% kesempatan perempuan dapat masuk dan berperan langsung dalam dunia politik. Jadi kesetaraan gender dalam dunia politik ini sudah mulai merata.  Imam Arif menambahkan diakhir statement bahwa oligarki dalam politik masih mengakar sampai sekarang. Yang harus dilakukan kita semua bergerak bersama gotong royong, mendudukan orang baik untuk terlibat disana, ketika nama baik politik tercoreng itu karena banyak orang busuk yang masih ada disana. Maka dari itu kita perkuat politik, bersama sama & juga dengan segala optimis pada diri, kita mempunyai kewajiban dalam memperbaiki marwah politik yang sudah lama tercoreng oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.   Materi selanjutnya disampaikan oleh Yasum Surya Mentari, selaku Divisi Sosdiklih, Parmas dan Sdm menjelaskan terkait KPU Banyumas dan juga badan ad hoc beserta tugasnya. Dilanjutkan pada materi terakhir disampaikan Divisi teknis penyelenggaraan, Hanan Wiyoko mengenai kesiapan untuk menjadi penyelenggara dan serba serbi di TPS. Serta diakhir sesi ada pemberian soal untuk materi dasar, mengenai tata cara pengisian formulir C1. Ini bertujuan agar seluruh kader yang hadir dapat belajar dan mampu menambah pengalamannya sebelum nantinya mereka berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pemilu. (spr)


Selengkapnya
256

Ketua KPU Banyumas : Politik Itu Baik

PURWOKERTO – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas, Imam Arif Setiadi mengajak generasi muda tidak anti dengan politik. Imam mendorong agar anak muda melek politik dan terlibat dalam kegiatan organisasi. “Sendi-sendi kehidupan dan bernegara tidak terlepas dari proses politik. Untuk itu sebagai mahasiswa harus akrab dengan politik, menganggap bahwa politik itu baik, tujuannya mulia, Dengan politik, bias menegakkan keadilan dan membantu orang lain,” kata Imam Arif saat mengisi Kelas Pemilu, Kamis (22/9) siang. Secara khusus, Imam menceritakan latar belakang dirinya saat masih menjadi mahasiswa di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto (sekarang Universitas Islam Negeri Saefudin Zuhri, red) adalah seorang aktivis. Dari latar belakang pengalamannya yang sudah kenyang makan garam organisasi, ia mendorong agar para mahasiswa magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) turut mengambil peran. “Ada empat kesempatan menurut saya untuk mahasiswa masuk ke dalam politik dan melakukan perubahan,” kata Imam. Keempat pilihan tersebut tambah Imam adalah, memilih masuk organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, bergabung dengan partai politik, dan turut aktif dalam penyelenggaraan pemilu baik sebagai kandidat maupun penyelenggara. Terakhir, Imam menjelaskan modal untuk menjadi politisi. Ada beberapa modal mahasiswa untuk menjadi politisi, di antaranya modal intelektual wawasan, modal sikap, modal sosial, modal budaya, dan modal finansial. Empat dari lima modal tersebut umumnya sudah ada di tangan mahasiswa. Namun untuk modal finansial agaknya masih susah didapatkan oleh mahasiswa. Tak dapat dipungkiri bahwa biaya politik sangat mahal di Indonesia, bahkan di tingkat daerah. Oleh karena itu, fenomena oligarki masih eksis di Indonesia. Berbagai permasalahan dalam pemilu juga masih ada yang menyangkut sektor finansial, seperti money politics. Di penghujung kelas, Imam mengajak mahasiswa untuk terjun langsung ke dunia politik agar bisa mengubah sistem dan memperbaiki permasalahan yang ada. Imam juga mengajak mahasiswa agar menjadi pemilih yang berdaulat dengan melawan money politics dalam pemilu nanti. (wma)  


Selengkapnya
118

KPU Banyumas Sosialisasikan Cek NIK di RRI Purwokerto

PURWOKERTO¬ – Peran serta masyarakat dalam masa Tahapan Pendaftaran dan Verifikasi Partai Politik didorong dengan melakukan cek nomor identitas kependudukan (NIK). Tujuannya untuk menghindari adanya tindak pencatutan identitas dan NIK dalam masa pendaftaran parpol.   Demikian disampaikan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas, Hanan Wiyoko saat menjadi narasumber dalam Dialog Lintas Purwokerto Pagi di Radio Republik Indonesia (RRI) Purwokerto, Rabu, (21/09/22). Acara disiarkan pukul 08.00-09.00 wib dan direkam channel Youtube RRI Purwokerto. Selain Hanan, narasumber lainnya adalah  Miftahudin (Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banyumas), Zamaahsari (KPU Purbalingga) dan  Ahmad Sabiq (dosen Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman).   “Silakan masyarakat cek NIK melalui infopemilu.kpu.go.id. Bila nama dan NIK anda dicatut, segera membuat tanggapan. Kami dari KPU akan melakukan klarifikasi dengan menghadirkan pengadu dan parpol terkait,” kata Hanan. Ia menambahkan, masa tanggapan masyarakat sampai tanggal 7 Desember 2022 atau satu minggu sebelum Tahapan Penetapan Partai Politik peserta Pemilu 2024 yakni 14 Desember 2022.   “Kami sudah melakukan klarifikasi kepada yang namanya dicatut, dan rata-rata resah. Karena ada yang berprofesi sebagai anggota Polri dan ASN,” kata Hanan.   Hanan menjelaskan alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi karena pada Tahapan Pendaftaran dan Verifikasi Administrasi, parpol harus melampirkan paling sedikit 1.000 KTP atau 1/1.000 KTP dari jumlah penduduk di kabupaten/kota setempat. Selanjutnya data diinput oleh admin Sipol partai dan selanjutnya diverifikasi oleh petugas verifikator di setiap kabupaten/kota.   Terkait fenomena ini, Ahmad Sabiq menyebutkan bahwa fenomena “pencatutan” ini bukanlah hal baru. Ia mengatakan pernah menulis fenomena ini pada Pemilihan Umum 2014 dengan judul Kekeroposan Faktual  yang diterbitkan di surat kabar nasional.   “Tentu ini bukan kesalahan KPU, melainkan kesalahan partai politik yang dari sisi administrasi yang amburadul, bahkan untuk memenuhi syarat anggota saja harus sampai mencatut yang bukan angggota parpol,” ungkapnya.     Ia menambahkan, terkait fenomena tersebut perlu didorong agar ada sanksi yang mengatur bagi pelaku pencatutan data identitas untuk didaftarkan sebagai anggota parpol.    “Pencatutan nama dan NIK untuk didaftarkan dalam keanggotaan parpol tentu berdampak, terutama bagi mereka yang memang dilarang menjadi anggota parpol. Oleh karena itu menurut saya masalah catut-mencatut ini harus ada sanksinya,” kata Ahmad Sabiq. (apa)  


Selengkapnya
62

KPU Hadiri Rakor Potensi Pelanggaran Pendaftaran Parpol

PURWOKERTO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas hadiri undangan rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Banyumas bersama dengan stakeholders, Rabu (15/9).  Rapat koordinasi ini dipimpin oleh Saleh Darmawan, anggota Bawaslu Kabupaten Banyumas. Ia menyampaikan rapat ini bertujuan agar penyampaian proses yang ada mengenai pelanggaran akan diketahui bersama dan bersinergi melakukan pencegahan juga melakukan diskusi apa saja yang menjadi potensi pelanggaran pemilu 2024.  Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa stakeholders seperti Kanit Intel Polresta Banyumas, Intel Kodim, Bakesbangpol, Satpol PP, Gerakan Pramuka, serta beberapa perwakilan dari organisasi masyarakat.  “Pada tahapan vermin sampai saat ini Bawaslu masih menerima aduan, seperti nama yang masuk ke akun SIPOL sebagai anggota partai politik padahal bukan, untuk melakukan pengecekan status bisa menggunakan aplikasi Lindungi Hakmu dan bisa diproses oleh KPU agar namanya dikeluarkan dari SIPOL” jelas Saleh. Saleh juga mengimbau untuk tiap instansi melakukan pengecekan kepada anggotanya, karena pada beberapa kasus nama para ASN, Polri dan TNI juga terdaftar. Padahal mereka merupakan golongan yang dilarang menjadi anggota parpol. Khasis selaku perwakilan dari KPU Kabupaten Banyumas menyampaikan proses verifikasi administrasi yang selama ini dilakukan KPU serta proses klarifikasi. Ia juga berpesan agar seluruh stakeholders dapat turut membantu proses ini.  Rapat dilanjut dengan sesi diskusi dan tanya jawab, diakhir Miftahudin juga berpesan untuk bersama-sama melakukan pencegahan pelanggaran dengan tetap saling berkoordinasi khususnya dengan Bawaslu dan KPU. (apa)  


Selengkapnya
126

Ratusan Siswa SMPN 3 Purwokerto Belajar Kepemiluan

PURWOKERTO – Dua ratusan siswa kelas VII SMPN 3 Purwokerto mendapatkan materi pengenalan demokrasi dan kepemiluan dari komisioner KPU Kabupaten Banyumas, Rabu (14/9) siang. Kegiatan tersebut merupakan Sosialiasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).  Kepala SMPN 3 Purwokerto, Yuli Antoro dalam sambutannya mengatakan, maksud sosialisasi dengan menggandeng KPU Banyumas sebagai narasumber adalah untuk mengajak generasi milennial berperan aktif, baik sebagai pemilih pemula maupun agen demokrasi. Harapan besar untuk para siswa SMP Negeri 3 Purwokerto dapat mengimplementasikan langsung praktik pemilihan umum di sekolah saat pemilihan ketua OSIS. Sebagai narasumber dari KPU Banyumas adalah Khasis Munandar (Divisi Perencanaan, Data dan Informasi) dan Hanan Wiyoko, (Divisi Teknis Penyelenggaraan). Materi yang diberikan meliputi mengulas pemilihan ketua OSIS dan ketua kelas sebagai bentuk praktek berdmokrasi di lingkungan sekolah. Narasumber meminta agar ketua OSIS SMPN 3 Purwokerto tampil ke depan dan menceritakan pengalamannya. Begitujuga dengan tujuh ketua kelas VII, diminta tampil bersama-sama. “Adik-adik nantinya kalau ada jadwal pemilihan ketua OSIS harus ikut terlibat dengan menjadi pemilih,” kata Khasis. Materi lain yang disampaikan Khasis adalah seputar ajakan menolak politik uang yang disampaikan dengan bahasa sederhana agar mudah dipahami oleh para siswa.  Penyampaian materi kedua oleh Hanan Wiyoko adalah seputar pengenalan pemilu, fungsi pemilu, lembaga penyelenggara pemilu, dan syarat menjadi pemilih. Materi lain yang dibawakan adalah soal ajakan etika menggunakan gadget dan memanfaatkan gadget untuk mendukung pembelajaran. “Adik-adik harus mengedepankan etika yang baik saat menggunakan gadget. Misalnya tidak menyalakan dan memainkan gadget saat berkomunikasi tatap muka. Juga tidak menggunakan gadget saat jam belajar. Tidak kalah penting adalah menggunakan gadget untuk hal-hal positif,” kata Hanan yang sempatb meminta para siswa mengangkat gadgetnya dan rupanya semua pelajar sudah memiliki gadget. Agar suasana penyampaian materi tidak membosankan, kedua pemateri sering melempar pertanyaan dan joke. Pemateri juga sering berjalan mendekat dan menghampiri kursi peserta misalnya yang duduk di deretan belakang dan tengah untuk memastikan materi bias diterima. Mendekati pemilu, kegiatan sosialisasi ke sekolah-sekolah di Banyumas akan tetap rutin diadakan oleh KPU Banyumas dengan tujuan memberi pendidikan dasar untuk para pemilih pemula agar partisipasi masyarakat semakin tinggi sekaligus menekan angka golput. Selain dengan mengunjungi beberapa sekolah, KPU Banyumas juga melakukan sosialisasi dengan memanfaatkan beberapa media digital yang ada. (spr)  


Selengkapnya