TINGKAT PARTISIPASI PEMILIH PILKADA 2024 KABUPATEN BANYUMAS MENURUN
PURWOKERTO, kab-banyumas.kpu.go.id - Pemilihan kepala daerah secara serentak untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Wali Kota telah selesai baik tahapan pemungutan dan penghitungan suara maupun rekapitulasi hasil penghitungan suara baik di tingkat kecamatan, kabupaten maupun provinsi. Dilihat dari tingkat partisipasi masyarakat yang menggunakan hak pilihnya mengalami penurunan. Komisi Pemilihan Umum Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengakui tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Serentak 2024 menurun dari penyelenggaraan sebelumnya. Ketua KPU Mochamad Afifuddin membandingkannya dengan tingkat partisipasi pemilih di Pilpres dan Pileg 2024. Menurutnya, nuansa dan kemeriahan pilpres dan pilkada berbeda meskipun digelar di tahun yang sama. Menurut sumber berita dari CNN rata-rata tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 secara nasional sekitar 68 persen. Menilik dari yang disampaikan pakar hukum Universitas Indonesia Titi Anggraini, menganggap rendahnya partisipasi pemilih Pilkada serentak 2024 merupakan buah dari system yang perlu dibereskan. Pertama adanya kelelahan diantara pemilih serta penyelenggara pemilu dan partai politik karena menjalni pemilu nasional dan pilkada pada tahun yang sama. Kedua pencalonan kepala daerah masih amat sentralistik di tangan pengurus pusat partai politik. Ketiga penegakan hukum terkait pelanggaran pidana pilkada yang tidak optimal. Anggota KPU Republik Indonesia August Mellaz menyampaikan bahwa tingkat partisipasi dibawah 70 persen dan menurutnya angka tersebut masih dikategorikan normal. Dan menurut Auguzt Mellaz dalam konteks pilkada secara nasional rata-rata dibandingkan dengan pilpres, pileg atau pemilu biasanya tingkat partisipasinya di Pilkada dibawahnya. Lebih lanjut dia memastikan akan melakukan evaluasi terkait partisipasi pemilih yang dianggap menurun pada Pilkada serentak 2024. PARTISIPASI PEMILIH DI BANYUMAS Begitu juga di Kabupaten Banyumas, Dalam konteks lokal, pemilihan kepala daerah secara langsung di Kabupaten Banyumas telah dilaksanakan sebanyak 4 (empat) kali, yakni 2008, 2013, 2018 dan yang terbaru tahun 2024. Secara umum, penyelenggaraan Pemilukada / Pilkada di Kabupaten Banyumas berjalan sukses, Pilkada merupakan agenda rutin setiap 5 ( lima ) tahun yang diselenggarakan oleh Kabupaten atau Kota yang Bupati atau Walikotanya habis masa jabatannya. Pilkada langsung di Banyumas merupakan bagian dari produk reformasi Indonesia. Dari kegiatan rutin lima tahunan itu, terdapat satu hal pasca pemungutan dan penghitungan suara selesai yang selalu menjadi perhatian yaitu tingkat partisipasi pemilih. Tidak bisa dipungkiri tingkat partisipasi pemilih pada pagelaran pemilihan kepala daerah selalu dibawah tingkat partisipasi pada pemilihan umum. Jumlah DPT ( Daftar Pemilih Tetap ) di Kabupaten Banyumas pada Pilkada 2024 sebanyak 1.390.832 ( satu juta tiga ratus sembilan puluh ribu delapan ratus tiga puluh dua rupiah ) dengan jumlah pemilih laki-laki 696. 142 ( enam ratus Sembilan puluh enam ribu seratus empat puluh dua rupiah ) dan Perempuan 694. 690 ( enam ratus sembilan puluh empat ribu enam ratus sembilan puluh rupiah ) dengan jumlah TPS ( Tempat Pemungutan Suara ) 2.650 ( dua ribu enam ratus lima puluh ). Ketua Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) Banyumas Rofingatun Khasanah, melaporkan bahwa tingkat partisipasi pemilih di Banyumas untuk Pemilihan Bupati dan Wakli Bupati mencapai 68,9 ( enam puluh delapan koma sembilan ) persen, sedangkan untuk Pemilihan Gubernur 69 ( enam puluh sembilan ) persen. Kalau dibandingkan dengan Pilkada Banyumas tahun 2018 mencapai 74 ( tujuh puluh empat ) persen tingkat partisipasinya, sedangkan untuk Pemilihan Presiden 2024 partisipasi pemilih cukup tinggi yaitu 82,5 ( delapan puluh dua koma lima ) persen. Penurunan partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024 dibandingkan dengan tahun 2018 tingkat penurunanya cukup signifikan. PENYEBAB PARTISIPASI MENURUN Tidak dapat dipungkiri tingkat partisipasi dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati di Banyumas mengalami penurunan dibanding dengan Pilkada sebelumnya tahun 2018. Jajaran penyelenggara Pilkada 2024 khususnya di Banyumas sudah berusaha semaksimal mungkin baik oleh KPU, PPK, PPS bahkan ditingkat KPPS, salah satunya sosialisasi ke masyarakat, seperti yang dilakukan oleh setiap PPS ( Panitia Pemungutan Suara ) maupun PPK ( Panitia Pemilihan Kecamatan ) bahkan KPPS ( Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ) di Kabupaten Banyumas. Bentuk sosialisasi di Banyumas diwajibkannya PPS dan PPK untuk mengaktifkan media sosialnya, melakukan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat melalui pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan baik yang rutin maupun insidental, pemasangan APS ( alat peraga sosialisasi ) maupun APK ( alat peraga kampanye ) yang tersebar di wilayah Banyumas juga merupakan bentuk sosialisasi, adanya kegiatan panggung demokrasi disetiap kecamatan dan juga adanya kirab Pilkada 2024, sosialisasi melalui Khotbah Sholat Jumat, kegiatan di Gereja dan juga kegiatan sosialisasi lainnya seperti pagelaran seni dan budaya seperti wayang kulit, kuda lumping. Dari berbagai upaya yang sudah dilakukan tingkat partisipasinya belum maksimal, ini bisa jadi disebabkan oleh beberapa hal. Pertama adanya penggabungan dari beberapa TPS ( Tempat Pemungutan Suara ) yang tadinya pada saat pilpres setiap TPS maksimal berjumlah 300 ( tiga ratus ) pemilih dalam pilkada maksimal jumlah pemilih 600 ( enam ratus ) pemilih sehingga tidak sedikit jarak ke TPS agak jauh dari lokasi rumah calon pemilih sehingga masyarakat tidak maksimal dalam menggunakan hak pilihnya. Kedua banyaknya warga masyarakat Banyumas yang masuk DPT ( Daftar Pemilih Tetap ) yang bekerja atau merantau di daerah lain luar Provinsi Jawa Tengah dan tidak menggunakan hak pilihnya atau tidak pulang ke daerah asalnya. Ketiga adanya kejenuhan politik artinya jadwal pemilihan umum dengan pemilihan kepala daerah berdekatan sehingga masyarakat mengalami kebosanan politik. Keempat faktor cuaca juga ikut mempengaruhi, karena dari pagi hari hujan turun walaupun tidak begitu lama sudah reda yang hampir merambah wilayah Kabupaten Banyumas tetapi suasana mendung sampai dengan siang hari. Dari keempat hal tersebut cukup mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih pada pagelaran Pilkada 2024 di Kabupaten Banyumas dan ini menjadi bahan evaluasi kedepannya pada penyelenggaraan pemilihan kepala daerah sehingga tingkat partisipasinya bisa maksimal. Penulis : Deddy Purwinto (Ketua PPK Purwokerto Timur)
Selengkapnya