Berita Terkini

150

KPU Banyumas Raih Tiga Penghargaan Kinerja Tahun 2021

SEMARANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas meraih tiga penghargaan kinerja Tahun 2021 dari KPU Provinsi Jawa Tengah. Tiga penghargaan tersebut adalah peringkat terbaik 2 Manajemen Teknis Kepemiluan, peringkat terbaik 2 kategori inovasi bidang hukum dan pengawasan, dan peringkat terbaik 3 kategori pelaporan kartu kendali Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP).  Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Sudrajat mengatakan, penghargaan tersebut untuk memotivasi satuan kerja di kabupaten dan kota di Jawa Tengah untuk bekerja dengan baik dan inovatif. Bagi penerima penghargaan, ia mengucapkan selamat dan bagi kabupaten/kota lain yang belum menerima untuk terus meningkatkan kinerja. Penyerahan penghargaan dilakukan Senin (29/11/2021) sore di aula Kantor KPU Prov Jawa Tengah, Jalan Veteran Semarang. Penghargaan berupa plakat dan piagam diberikan di sesi akhir acara Sosialisasi Rencana Pengaturan Tahapan Pendaftaran dan Verifikasi Parpol Peserta Pemilu 2024 serta Rencana Kegiatan Pemutakhiran Data Partai Politik Berkelanjutan Secara Elektronik.  Penghargaan diwakili oleh anggota KPU Kabupaten Banyumas yakni Hanan Wiyoko dan Suharso Agung Basuki. Acara diikuti Divisi Teknis Penyelenggaraan dan Divisi Hukum dan Pengawasan dari 35 kabupaten dan kota se-Jawa Tengah. Selain tiga penghargaan tersebut, prestasi lain adalah pengelolaan Jaringan Dokumentasi Informasi dan Hukum (JDIH) KPU Banyumas yang masuk nominasi 10 besar tingkat provinsi. "Raihan prestasi menjadi kebahagiaan keluarga besar KPU Banyumas. Diharapkan kinerja dan soliditas komisioner dan sekretariat bisa terus ditingkatkan untuk mewujudkan KPU Melayani," kata Ketua KPU Banyumas, Imam Arif S. (*)


Selengkapnya
97

Hari Anak Sedunia, KPU Banyumas Dialog Bersama Pegiat Komunitas Jagad bocah

PURWOKERTO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas mengundang Pegiat Komunitas Jagad Bocah dalam acara Ngobrol Demokrasi KPU Banyumas (Ngodemas) di Channel YouTube KPU Banyumas, Selasa (23/11/2021). “Dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia sekaligus Hari Toleransi Sedunia, telah hadir bersama kita pegiat sekaligus Ketua dari Komunitas Jagat Bocah, mas Kasito,” kata Ketua KPU Kabupaten Banyumas Imam Arif S dalam sesi perkenalan. Komunitas yang berdiri pada 29 Maret 2014 ini diberi nama Jagat Bocah dengan tujuan agar nama komunitasnya abadi. Kemudian, kata ‘bocah’ dipilih karena meski turun temurun namun tetap akan ada yang namanya bocah (anak-anak). Dengan tagline “Bersahabat, Belajar, Memimpin”, Kasito mengatakan bahwa makna kata “bersahabat” adalah sebagai resep hidup. Dimana dalam menghadapi setiap masalah harus tahu apa rumus menghadapi kehidupan. “Bersahabat dengan situasi, lingkungan, serta diri sendiri. Kalau sudah seperti itu, otomatis kita akan bisa belajar dan memimpin diri sendiri,” ujar ayah dari 2 anak ini. Program yang ada dalam komunitas ini adalah jagat pintar, jagat sehat, jagat wisata, jagat seni, jagat teknologi, jagat olahraga, dan jagat panggung. Jagat pintar adalah belajar sambil bermain. “Kalau bermain pasti jadi belajar, tidak ada permainan yang tidak serius. Seketika bermain, tapi serius. Disitu kita banyak belajar dengan bermain-main. Tanpa sengaja, tanpa kita suruh-suruh, tapi serius,” ujar Kasito Di jagat sehat, anak-anak diajak masak serta makan bersama. Kemudian, di jagat seni anak-anak akan belajar bermain gending setiap hari minggu. Di jagat wisata, anak-anak akan diajak ke tempat pembelajaran secara langsung. “Kita biasanya ke tempat yang tidak banyak biaya, seperti museum BRI, museum wayang,” ujar Kasito Kemudian, di jagat teknologi anak-anak diajarkan mengenai aliran listrik, merangkai listrik, serta merakit komputer secara sederhana. Pada dasarnya kegiatan ini  bertujuan agar anak-anak saling mengerti, bertoleransi, dan memahami satu sama lain dengan bersahabat. Tentunya tidak hanya dengan satu komunitas saja, tapi bersama komunitas lain di wilayah Kabupaten Banyumas. Selain itu, komunitas ini mengajarkan anak-anak mengenai tanggung jawab, menjadi pemimpin, menangani suatu kegiatan, serta persiapan suatu kegiatan.  “Memimpin ini dalam arti memimpin diri sendiri. Karena setiap diri kita adalah pemimpin. Kalau kita sudah bisa memimpin diri sendiri, otomatis kita bisa menjadi pemimpin orang lain,” lanjut Karsito Di akhir seri Dialog Tokoh ini, Imam menegaskan kepada pemirsa Ngodemas agar menciptakan ruang tumbuh, ruang yang nyaman buat anak-anak serta hadir selalu mendampingi anak-anak demi perkembangan dan masa depan yang lebih baik.” (tni_ed sks)


Selengkapnya
201

Kelas Pemilu Pra Simulasi: Pengenalan Formulir Pemilu, Tugas KPPS dan Praktik

PURWOKERTO- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas kembali menggelar kelas pemilu yang diikuti mahasiswa magang dari beberapa kampus di Purwokerto diantaranya Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), dan Universitas Wijaya Kusuma (Unwiku). Rabu, (24/11/2021). Berbeda dengan kelas pemilu seperti biasa, kali ini mahasiswa/i melaksanakan Pra Simulasi  Tentang Pemungutan dan Penghitungan Surat Suara bersama Anggota KPU Banyumas Divisi Teknis Penyelenggaraan, Hanan Wiyoko.  Acara dibuka oleh staf sub bagian (subag) Teknis dan Hubungan Partisipasi Masyarakat (Hupmas) Sarikasih, didampingi Kasubag Teknis dan Hupmas, Tunggul Hamisena. Pemilu ini harus Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil (LUBER JURDIL) yang diselenggarakan oleh berbagai penyelenggara mulai dari KPU hingga Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Agar pemilu dapat terlaksana dengan baik, maka para penyelenggara pemilu harus siap. Oleh karena itu mahasiswa diajarkan tentang bagaimana penyelenggaraan pemilu dan menjadi penyelenggara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yakni KPPS,” ujar Hanan dalam pengantar kelas pemilu. Kemudian, mahasiswa magang diberi form Salinan C-hasil yang fungsinya untuk menuliskan hasil penghitungan suara. Hanan pun menjelaskan detail pengisian data pemilih dan pengguna hak pilih, pengisian  data pemilih disabilitas, data penggunaan surat suara, dan data suara sah dan tidak sah. Mahasiswa juga dikenalkan dengan beberapa dokumen yang diperlukan oleh penyelenggara pemilu.  Dalam kesempatan ini peserta kelas saling berdiskusi bagaimana cara  melayani pemilih dan praktek mengisi dokumen administrasi pemilu di Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Masing-masing mahasiswa juga sudah pernah aktif di kegiatan pemilu kampus, harapannya nanti ketika kembali ke kampus, mereka dapat mengimplementasikannya dan atau ketika diminta negara dalam hal penyelenggaraan pemilu ini, mereka siap dan mampu menjadi penyelenggara pemilu yang baik dan berkualitas,” harap Hanan si akhir kelas. (syp_ed sks)


Selengkapnya
91

BEM UNU dan UHB Purwokerto Ajak Terapkan Sikap Kepahlawanan Dalam Partisipasi Politik

PURWOKERTO - Panggung Anak Muda Ngobrol Demokrasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas (NgodeMas) kembali hadir bersama dua aktivis mahasiswa di Channel YouTube KPU Banyumas, Kamis (18/11/2021). Menghadirkan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Harapan Bangsa (UHB), Andika Parnomo Putra (Andika) dan Wakil Presiden BEM Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Magriza Apriansyah (Rian) membincang seputar kepahlawanan bersama Ketua KPU Banyumas Imam Arif S. Panggung Anak Muda adalah sebuah program KPU Banyumas untuk bersama mendialogkan berbagai hal, tema, dan aktivitas dengan menghadirkan anak- anak muda dari berbagai lintas ideologi serta lintas disiplin ilmu. “Merekalah para aktivis muda, para anak muda inspiratif, dan penuh dedikasi,” ujar komisioner yang akrab disapa Imam ini. Sebelum memasuki tema dialog, Andika dan Rian berbagi pengalamannya selama berorganisasi di kampusnya masing-masing, yang tetap berjalan dengan menyesuaikan kondisi di tengah pandemi. Selanjutnya, Rian menyampaikan pandangannya terkait kepahlawanan. ”Pahlawan itu ada dua sisi, pertama ada legitimasi pendukungnya dan kedua pahlawan harus  punya pendirian,” ucap Rian. Sama halnya dengan Andika yang berkata bahwa “Menurut pandangan saya pahlawan yang dimaksud adalah orang-orang yang bisa menjadi contoh baik dan merubah keadaan agar memungkinkan dan mempertahankan sesuatu yang sudah dipertahankan sebelumnya.”  “Kaitannya dengan pemilu yaitu dalam memilih calon pemimpin harus mencermati program dan  rekam jejaknya, jangan hanya karena uang yang nantinya menjadikan kondisi negara semakin buruk ,” jelas Rian. “Saat ini sikap kepahlawanan masih perlu ditingkatkan lagi, sehingga sebagai mahasiswa bisa ikut berpartisipasi misalnya dalam kajian perilaku politik dan mengeluarkan pendapat dan memperjuangkan kebenaran melalui organisasi eksternal,” sambung Andika. Andika dan Rian  juga menegaskan pentingnya mengenang, meneladani, dan menghargai jasa pahlawan sebagai motivasi kita dalam melangkah dan mengaplikasikan nilai-nilai pahlawan dalam kehidupan sehari-hari. Singkatnya, semua orang bisa menjadi pahlawan. Pahlawan mempunyai nilai keberanian, rela berkorban, peduli kepentingan umum, kreatif, dan kharismatik. (syp_ed sks)  


Selengkapnya
97

DPM IT Telkom dan BEM Amikom: Jadilah Pahlawan Masa Kini

PURWOKERTO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas kembali menghadirkan aktivis mahasiswa dalam acara Panggung Anak Muda Ngobrol Demokrasi KPU Banyumas (NgoDeMas) di Channel YouTube KPU Banyumas, Senin (15/11/2021). “Di episode ke-55 ini Panggung Anak Muda menghadirkan narasumber Ketua Komisi 1 Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP), Sofiyudin Pamungkas dan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIKOM) Purwokerto, Muhammad Dion Setyo Aji,” kata Ketua KPU Kabupaten Banyumas Imam Arif S mengawali dialog.  Dilanjutkan secara bergantian, kedua aktivis ini menerangkan aktivitas organisasi dan kegiatan di kampus masing-masing. Mengangkat tema kepahlawanan, Muhammad Dion Setyo Aji yang akrab disapa Dion berpendapat bahwa pahlawan adalah orang yang sangat berpengaruh dan mampu membuat perubahan, sedangkan menurut Sofiyudin Pamungkas atau Opi, pahlawan adalah tokoh inspiratif dan contoh dalam kita berperilaku, berbangsa, bernegara, semangat, pantang menyerah, dan rela berkorban. Tokoh pahlawan pilihan Dion adalah Jenderal Soedirman karena menurutnya dialah seorang jenderal yang selalu semangat, walaupun sakit namun tetap gigih memimpin bawahannya demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Sedangkan Opi memilih tokoh pahlawan: presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Opi mengagumi sosok ini karena menurutnya sangat cerdas, tercermin dari perjuangan dan pemikirannya hingga bisa mendirikan negara dan menyatukan berbagai keragaman yang ada di negara ini. Dalam kesempatan ini, Dion dan Opi mengajak kepada generasi muda:“Jangan hanya berdiam diri, jika kalian punya sesuatu, punya pemikiran segera laksanakan, jangan takut untuk berproses. Jadilah pemuda atau mahasiswa yang peduli, melek politik dan jangan apatis.” Di akhir dialog, Imam mengajak seluruh pemirsa Ngodemas, “Jadilah pahlawan, pahlawan untuk diri sendiri, lingkungan, dan bangsa. Siapapun dari kita bisa menjadi pahlawan.” (bs_ed sks)


Selengkapnya
95

KPU Banyumas Bahas Kepahlawanan Bersama BEM UMP dan BEM Unwiku Purwokerto

PURWOKERTO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas kembali mengundang aktivis mahasiswa dari 2 (dua) Universitas dalam Panggung Anak Muda Ngobrol Demokrasi KPU Banyumas (NgodeMas) di Channel YouTube KPU Banyumas, Jum’at (12/11/2021). Ketua KPU Banyumas Imam Arif S dalam program Panggung Anak Muda mengajak Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Wijayakusuma (BEM Unwiku) Purwokerto dan Wakil Presiden BEM Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) untuk membahas mengenai kepahlawanan dalam rangka memperingati hari pahlawan 10 November 2021. Program tersebut merupakan program KPU untuk menghadirkan anak muda yang inspiratif dari berbagai macam latar belakang pendidikan, aktivitas, dan profesi. Sebelum masuk dalam pembahasan, para narasumber menceritakan aktivitas organisasinya yang dalam masa pandemi ini menjadi terbatas dari segi waktu dan pelaksanaannya. Namun, hal tersebut tidak mengurangi semangat sehingga program kerja (proker) tetap terlaksana dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dalam pembahasan mengenai kepahlawanan, Batis Reka Guliwan (Presiden BEM Unwiku Purwokerto) dan Salma Fathina Hanin (Wakil Presiden BEM UMP), sepakat bahwa pahlawan ialah seseorang yang berani dan rela berkorban untuk orang lain tanpa pamrih. Dan siapapun punya potensi menjadi pahlawan dengan bidangnya masing-masing, di sektor masing-masing. “Pahlawan adalah seseorang yang memiliki keberanian. kemudian pengorbanan yang sangat besar tetapi bukan untuk diri sendiri, tapi juga untuk banyak orang tanpa mengharap imbalan,” ujar Salma. Sedangkan Batis menambahkan bahwa: “Pahlawan adalah orang yang bisa memberikan manfaat untuk orang lain. Tentunya dengan spiritnya, dengan semangatnya, dengan keberaniannya, segala sisinya itu selalu didermakan, dihibahkan untuk kepentingan orang banyak dan tentunya tidak mengharapkan imbalan atau pamrih. Melihat kondisi pemerintahan saat ini, Batis dan Salma sepakat bahwa indonesia masih minim figur pemimpin yang benar-benar mengabdi untuk rakyat dan bisa membawa kemajuan serta kesejahteraan rakyat tanpa kemudian mengharapkan kepentingan pribadi. Namun, disamping itu Salma mengatakan ada yang lebih penting dari politik yaitu kemanusiaan. Salma juga menyampaikan bahwa mahasiswa mempunyai peran sebagai iron stock, agent of change, dan agent of social control yang kemudian kembali diperjelas oleh Batis terkait tanggung jawab mahasiswa sebagai generasi penerus. Pertama, iron stock yakni dimana mahasiswa dipersiapkan untuk menjadi pemimpin yang punya nilai kemanusiaan, kebermanfaatan, dan kepahlawanan. Kedua, agent of change atau generasi yang membawa perubahan artinya kelak ketika menjadi penerus dan sudah mengetahui masalah yang ada, maka jangan mengulangi kesalahan yang sama. Kemudian yang ketiga, agent of social control yakni menjadi kontrol sosial terutama terkait dengan pemerintah ketika pemerintah tidak berjalan di jalurnya. Maka dari itu, mahasiswa selain mengkritisi juga mempersiapkan generasi penerus dengan catatan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Di akhir acara, Batis menyampaikan bahwa generasi muda mempunyai tugas menjadi penerus kepemimpinan. Meskipun saat ini indonesia memiliki banyak masalah, tetapi sebagai generasi penerus harus tetap optimis bahwa indonesia akan bisa maju dengan modal kapasitas, kapabilitas, idealisme, serta profesionalisme. Mengenai hal tersebut, Salma juga menegaskan bahwa generasi penerus harus tetap berada pada kebaikan dan kebenaran karena hal tersebut tidak hanya terkait kompetisi di dunia saja, melainkan juga akan berada pada kompetisi di akhirat. (tni_ed sks)  


Selengkapnya